Rangkaian Hikmah dalam ‘Anak-Anak Revolusi’ (4)

Published 18 March 2014 by naylamuthmainnah

” Dalam perang, kematian-kematian itu sama akrabnya dengan butiran debu dari asap ledakan bom. Keduanya berlimpah ruah. Dari segi waktu, kedekatan kematian dengan hidup kita ada dalam hitungan menit. Sementara dari sudut ruang, kedekatannya ada dalam hitungan cm. Mereka menyelinap di sela-sela ketiak atau rambut kita tiap saat. Begitu sering dan begitu dekat ”

***

“Kita mungkin pernah pesimis karena merasa dilahirkan dan hidup pada satu sudut sempit dunia. Entah itu terlahir di satu kota yang tandus, menjadi bagian dari bangsa yang terusir dari tanah airnya sendiri, diusir dari rumah, terlahir dari keeluarga yang berantakan, atau bahkan tanpa pernah tau siapa kedua orang tua kita. Silakan kamu perpanjang lagi daftarnya dengan ‘kesialan-kesialan’ dunia lainnya. Tapi jika kita mau terus mencari pola, bisa jadi sudut sempit tempat kita merasa terasing ini sesungguhnya tempat terdekat dari poros putaran peradaban”